Kabupaten Nias yang merupakan salah satu
wilayah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang disebut Pulau Nias.
Perjalanan menuju Pulau Nias ditempuh dengan menggunakan kapal laut dan
pesawat. Perjalanan menggunakan kapal laut ditempuh dari pelabuhan Sibolga
menggunakan Kapal Barau, Nias Indah dan Kapal Ferry. Sedangkan perjalanan udara
ditempuh dari Bandara Polonia Medan menuju Bandara Binaka Nias selama 1 jam
dengan menggunakan pesawat SMAC, dan Merpati.
Luas Kabupaten Nias adalah 3.495,40 Km² atau
4,88% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara dan merupakan daerah gugusan
pulau yang jumlahnya mencapai 132 pulau. Menurut letak geografis, Kabupaten
Nias terletak pada garis 0º12’-1º32’LU (Lintang Utara) dan 97º-98ºBT (Bujur
Timur) dekat dengan garis khatulistiwa dengan batas-batas wilayah :
- Sebelah
Utara : berbatasan dengan
Pulau-pulau Banyak Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
- Sebelah
Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Nias
Selatan, Provinsi Sumatera Utara;
- Sebelah
Timur : berbatasan dengan
Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah;
- Sebelah
Barat :
berbatasan dengan Samudera Hindia.
Pemekaran daerah adalah pemecahan provinsi
atau kabupaten/ kota menjadi dua daerah atau lebih. Pemekaran daerah pada
dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pelayan publik guna mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Semangat otonomi daerah dan fenomena
keinginan masyarakat pada berbagai wilayah di Indonesia untuk membentuk daerah
otonom baru melalui pemekaran daerah juga terasa dan menjadi aspirasi
masyarakat Nias. Pada tanggal 29 Oktober 2008, DPR RI mensyahkan Undang-Undang
Nomor 45 Tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Nias Utara yang terdiri dari,
Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Nias Barat,
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2008 tentang pembentukan Kota Gunungsitoli
Adapun
pembagian wilayah di Pulau Nias yakni:
- Bawolato
- Gido
- Hili
Serangkai
- Hiliduho
- Idano
Gawo
- Afulu
- Lotu
- Alasa
- Alasa
Talumuzoi
- Lahewa
- Lahewa
Timur
- Namohalu
Esiwa
- Sawo
- Sitolu
Ori
- Tugala
Oyo
- Tuhemberua
- Lahomi
- Lolofitu
Moi
- Mandrehe
- Mandrehe
Barat
- Mandrehe
Utara
- Moro’o
- Sirombu
- Ulu
Moro’o
- Gunung
Sitoli
- Gunung
Sitoli Alo’oa
- Gunung
Sitoli Barat
- Gunung
Sitoli Idanoi
- Gunung
Sitoli Selatan
- Gunung
Sitoli Utara
Kabupaten Nias Selatan adalah salah satu kabupaten
di Sumatra Utara yang terletak di pulau Nias. Penduduknya berjumlah 275.422
jiwa (Januari 2005). Nias Selatan sebelumnya adalah bagian Kabupaten Nias.
Status otonom diperoleh pada 25 Februari 2003 dan diresmikan pada 28 Juli 2003.
Kabupaten ini terdiri dari 104 gugusan pulau besar dan kecil. Letak pulau-
pulau itu memanjang sejajar Pulau Sumatera. Panjang pulau-pulau itu lebih
kurang 60 kilometer, lebar 40 kilometer.
Dari seluruh gugusan pulau itu, ada empat
pulau besar, yakni Pulau Tanah Bala (39,67 km²), Pulau Tanah Masa (32,16 km²),
Pulau Tello (18 km²), dan Pulau Pini (24,36 km²). Tidak seluruh pulau
berpenghuni. Masyarakat Nias Selatan tersebar di 21 pulau dalam delapan
kecamatan.
Nias Selatan terdiri atas 8 kecamatan yaitu:
- Kepulauan
Batu
- Pulau
Hibala
- Teluk
Dalam
- Amandraya
- Lahusa
- Gomo
- Lolomatua
- Lolowau
Pulau Nias beriklim tropis dengan curah hujan
yang cukup tinggi yaitu mencapai 2.927,6 mm pertahun sedangkan jumlah hari
hujan setahun 200-250 hari atau 86 %. Kelembaban udara rata-rata setiap tahun
antara 90 %, dengan suhu udara berkisar antara 17,0ºC – 32,60ºC.
Kondisi alam daratan Pulau Nias sebagian
besar berbukit-bukit dan terjal serta pegunungan dengan tinggi di atas laut bervariasi
antara 0-800 m, yang terdiri dari dataran rendah hingga bergelombang sebanyak
24% dari tanah bergelombang hingga berbukit-bukit 28,8% dan dari berbukit
hingga pegunungan 51,2% dari seluruh luas daratan. Akibat kondisi alam yang
demikian mengakibatkan adanya 102 sungai-sungai kecil, sedang, atau besar
ditemui hampir diseluruh kecamatan.
Iklim
Keadaan iklim Kabupaten Nias di pengaruhi
oleh Samudra Hindia. Suhu udara dalam satu tahun rata-rata 26°C dan rata-rata
maksimum 31°C. Kecepatan rata-rata dalam satu tahun 14 knot/jam dan bisa
mencapai rata-rata maksimum sebesar 16 knot/jam dengan arah angin terbanyak
berasal dari arah utara.